Aceh Timur | Sebuah keluarga di desa Bantayan, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur tinggal di rumah tidak layak huni dengan kondisi memprihatinkan.
Rumah tersebut milik ibu Supiana Ali (60), ia kini menjadi kepala keluarga dan sudah tinggal belasan tahun bersama anaknya sejak ditinggal pisah suami.
Dalam kesehariannya, Ibu Supiana hanya sebagai petani/pekebun. Pekerjaan itu digeluti bersama anaknya, Dinda yang tercatat masih masih kelas 3 MTSN 1 simpang Ulim.
Ibu Supiana dan anaknya diliputi rasa cemas ketika hujan disertakan angin kencang datang. Rumah yang terbuat dari papan dan beratap Rumbia itu kerap air hujan masuk ke dalam rumah.
“Kami sekeluarga sudah menghuni rumah ini sudah puluhan tahun.” ujar Ibu Supiana, Selasa (14/1/2025)
Terlihat keseluruhan rumah milik ibu Sapiana sudah termakan usia alias sudah rapuh dan sebagain papan terlihat bolong. Tak ada kata sempurna, begitulah kata yang tepat mendefinisikan kondisinya.
Mirisnya, kondisi keluarga ini luput dari perhatian pembangunan pemerintah setempat.
Sementara itu, kepala desa setempat Kamaruzzaman saat di konfirmasi mengatakan, bahwa untuk rumah milik ibu Supiana tidak bisa untuk di rehab.
“Kita juga telah mengusulkan ke dinas Baitul mal Aceh Timur serta kedinas PUPR/PERKIM namun belum ada jawaban”, ujar kepala desa tersebut.
Dia juga mengucapkan terimakasih kepada awak media yang sudah meliput permasalahan warganya.
“Mudah-mudahan rumah ibu Supiana segera mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah mapun pusat”, pungkas Kamaruzzaman.