Banda Aceh | Presiden Klub Al-Farlaky FC, Iskandar Usman Al-Farlaky, memprotes Komite Disiplin PSSI Aceh atas dugaan ketidaknetralan perangkat pertandingan.
Pasalnya, tim Al-Farlaky FC merasa dirugikan dalam hampir semua pertandingan yang mereka jalani.
Atas ketidaknetralan itu, pihak mereka menyurati Komisi Disiplin Asprov PSSI Aceh untuk mengusut tuntas dugaan kecurangan perangkat pertandingan.
Adapun tutuntan mereka kepada Komdis PSSI Aceh antara lain; Mengusut dugaan mafia bola yang merusak citra sepak bola Aceh; Bertindak tegas terhadap perangkat pertandingan yang dianggap tidak netral.
Selanjutnya, pihak Al-Farlaky FC meminta membatalkan hasil laga antara Al-Farlaky FC vs PSLS Lhokseumawe serta Persidi Idi vs PSBL Langsa. Lalu, pihak mereka juga meminta ditundanya pertandingan semifinal hingga investigasi tuntas.
Surat protes yang dilayangkan pihak Al-Farlaky FC juga telah ditembuskan ke PSSI Pusat di Jakarta.
Untuk diketahui, beberapa pertandingan yang merugikan pihak Al-Farlaky FC, yakni pertandingan saat melawan Persidi Idi pada 12 Februari 2025.
Wasit pada awalnya memberikan tendangan bebas untuk Persidi di luar kotak penalti, namun setelah di protes keras dari pihak lawan, keputusan berubah menjadi penalti.
Keputusan wasit yang plin-plan memicu ketegangan, menyebabkan pertandingan ditunda, dan Al-Farlaky FC akhirnya menang 4-2.
Selanjutnya, Al-Farlaky FC merasa dicurangi pada laga melawan PSBL Langsa setelah wasit mengabaikan beberapa insiden, termasuk dugaan handsball, dan PSBL Langsa akhirnya menang 3-2.
Kontroversi terbesar terjadi pada 16 Febuari 2025, saat Al-Farlaky FC melawan PSLS Lhokseumawe. Gol PSLS Lhokseumawe pada menit ke-69 memicu kericuhan, menyebabkan pertandingan ditunda setelah wasit memutuskan untuk mengesahkan gol tersebut.
Tak hanya itu, berdasarkan informasi yang diperoleh BisaApa.co.id, pertandingan antara Persidi Idi vs PSBL Langsa yang dijadwalkan setelah laga Al-Farlaky FC vs PSLS Lhokseumawe justru dibatalkan, meski waktu tersedia.
Dugaan adanya skanario mafia bola pun muncul, di mana kedua tim disebut-sebut ingin menunggu hasil laga Al-Farlaky FC sebelum menentukan hasil pertandingan mereka demi memastikan lolos ke semifinal.
Publik kini menunggu langkah tegas Komdis PSSI Aceh untuk menjaga keadilan dan integritas kompetisi Liga 4 Aceh. Apakah akan berjalan jujur, atau menjadi sorotan atas dugaan praktik mafia bola?