Tapak Tuan | Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh Sumber Daya Manusia dan Kerja Sama Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, Yuhelmi, menyebutkan saat ini ratusan pengungsi Rohingya kembali ke Aceh Selatan.
Yuhelmi memastikan keberadaan Imigran di sana hanya sementara. “Ini sifatnya hanya sementara,” kata Yuhelmi, Sabtu, 9 November 2024.
Sebelum tiba kembali di Tapak Tuan, para pengungsi Rohingya terkatung-katung di Banda Aceh. Keberadaan mereka ditolak oleh otoritas terkait di Banda Aceh dan Lhokseumawe.
Keputusan untuk mengembalikan mereka ke Aceh Selatan, terang Yuhelmi, hanya atas pertimbangan kemanusiaan. Setelah berkoordinasi dengan perwakilan UNHCR, disepakati bahwa imigran Rohingya ini ditampung di Gedung Tapak Tuan Sport Center (TSC).
“Ini bentuk tanggung jawab moral dan rasa kemanusiaan kita setelah mereka terkatung-katung dan ditolak di mana-mana. Dan di antara mereka banyak anak-anak,” ujar Yuhelmi.
Yuhelmi menjelaskan pemilihan TSC sebagai lokasi penampungan atas keputusan rapat koordinasi Forkopimda dan para pemangku kepentingan. Pemerintah setempat, jelas Yuhelmi, juga tidak mengeluarkan anggaran khusus.
“Pemkab tidak mengeluarkan sepeserpun untuk mereka, baik ketika dievakuasi pertama sekali di Labuhan Haji maupun ketika mereka berangkat ke Kantor Kanwilkumham di Banda Aceh dan ke Kantor Imigrasi Lhokseumawe serta dikembalikan ke Aceh Selatan,” imbuh Yuhelmi.
Yuhelmi menuturkan penanganan seluruh biaya imigran Rohingya ditanggung sepenuhnya oleh UNHCR. Mereka dievakuasi dan ditampung di Aceh Selatan pada 24 Oktober 2024.