Banda Aceh | Bulan suci Ramadhan bukan sekadar momentum untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga waktu terbaik dalam agama Islam untuk berbagi di bulan ini.
Seperti yang dilakukan Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA). Mereka menggelar buka puasa bersama (Bukber) sekaligus menyantuni anak yatim di Hotel Al-Hanifi, Lamprit, Kota Banda Aceh, pada Senin (10/3/2025).
Di tengah suasana penuh kehangatan, puluhan anak yatim hadir dengan wajah sumringah. Mereka tak sekadar menerima santunan, tetapi juga merasakan kasih sayang dari para pemuda yang peduli.
Acara ini turut dihadiri Plt Sekda Aceh, Drs. Alhudri, MM, yang mewakili Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mantan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Kadispora Aceh, M Nasir, Kadis Koperasi dan UKM Aceh, Azhari.
Selain itu, tampak hadir juga Mantan Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh, Amal Hasan, serta Dewan Penasehat FPMPA dan perwakilan dari 23 Paguyuban Kabupaten/Kota di Aceh.
Alhudri dalam sambutannya didepan semua hadirin yang hadir menekankan pentingnya peran aktif pemuda dalam membangun Aceh kedepan.
“Adik-adik semua adalah generasi penerus. Kegiatan seperti ini harus terus dilakukan sebagai wujud kepedulian kita bersama. Hidup ini terus berputar, setiap masa ada pemimpinnya, dan setiap pemimpin ada masanya. Oleh karena itu, persiapkan diri kalian dengan matang, baik secara intelektual maupun spiritual,” ujar Alhudri dengan nada penuh semangat.
Ketua FPMPA, Muhammad Jasdy, yang akrab disapa Jhon Jasdy, menuturkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda tahunan, melainkan bagian dari gerakan besar FPMPA untuk menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
“Kami telah bergerak dari Aceh Tamiang hingga Aceh Singkil, dan insyaAllah akan terus berlanjut. Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap anak yatim dan masyarakat kurang mampu, terutama di bulan suci Ramadhan,” ujar Jhon Jasdy.
Tak hanya itu, FPMPA juga tengah bersiap menggelar Kongres FPMPA, yang akan menjadi momentum besar bagi mahasiswa dan pemuda Aceh untuk bersatu pasca-Pilkada.
“Pilkada telah usai. Kini saatnya kita bersatu kembali, menyatukan langkah, dan mendukung pemerintahan demi Aceh yang lebih maju. Mari kita kawal kebijakan yang berpihak kepada rakyat dan tetap kritis terhadap segala bentuk ketidakadilan,” tegasnya.
Mereka sepakat bahwa kegiatan semacam ini perlu terus didukung agar pemuda Aceh dapat berperan lebih aktif dalam membangun negeri.
Di penghujung acara, suasana haru menyelimuti ruangan. Anak-anak yatim yang menerima santunan tampak gembira, sementara para undangan larut dalam kebersamaan.
Ramadhan ini menjadi saksi, bahwa sekecil apa pun kepedulian, jika dilakukan bersama, mampu membawa perubahan besar bagi Aceh.