Oleh: Putri Adeliza, Mahasiswa Pasca Sarjana Administrasi Publik, Universitas Malikussaleh (Unimal).
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 telah usai, pasangan calon Gubernur Aceh Muzakkir Manaf-Fadhlullah keluar sebagai peraih suara terbanyak. KIP Aceh menetapkan pasangan ini memperoleh suara 53,3% (1.492.846), mereka unggul sebanyak 183.471 suara dari perolehan suara Pasangan Calon Bustami-Hamzah dan Fadhil Rahmi.
Kemenangan Mualem (Muzakir Manaf) dan Dek Fadh (Fadhlullah) tentunya tidak terlepas dari pengaruh yang dimilikinya serta kolaborasi partai koalisi yang tergabung dari partai lokal Aceh dan Nasional.
Adapun partai pengusung Mualem-Dek Fadh terdiri dari Partai Aceh (PA), Partai Nanggroe Aceh (PNA), Gerindra, Demokrat, PPP, PKS, PKB, dan partaiPDI-Perjuangan. Muallem sendiri merupakan ketua umum PA, sementara Dek Fadh sendiri merupakan kader dan ketua DPD Gerindra Aceh.
Adapun perolehan keseluruhan partai koalisi besar ini memiliki sebanyak 52 kursi di DPR Aceh dari 81 kursi yang tersedia. Disisi lain, pasangan ini juga memperoleh dukungan secara langsung dari sejumlah partai non parlemen, yakni dari Prima, PSI, Ummat, dan Partai Garuda.
Kemenangan Mualem-Dek Fadh tentunya diraih dengan perjuangan yang kuat dan solid. Dalam hal ini dapat dilihat solid dari kolaborasi dari partai politik nasional dan partai politik lokal Aceh.
Hal ini membuktikan bahwa kolaborasi itu sangat diperlukan. Hasil Pilkada ini tentunya berharap pasangan pemenang ini dapat membawa Aceh lebih baik dan lebih maju lagi.
Aceh adalah sebuah provinsi paling barat yang ada di Indonesia yang dikenal dengan keistimewaan yang dimilikinya. Disisi lain, sumber daya alam yang dimiliki oleh Aceh sangat melimpah ruah. Bahkan untuk memperoleh keistimewaannya, para pejuang Aceh termasuk Mualem bersusah payah hingga konflik senjata dengan pemerintah pusat pada masa sebelumnya.
Kita tentunya berharap, hasil dari perjuangan yang di dapat tidak disia-siakan oleh pemerintahan. Terlebih saat ini, Mualem terpilih sebagai pemimpin rakyat Aceh. Semoga semangat juang demi kemajuan Aceh dapat menjadi motivasi Gubernur terpilih Mualem dan DekFadh dalam menjalankan masa ke pemimpinannya.
Tulisan ini sepenuhnya milik dan tanggung jawab penulis