Aceh Timur | Komite Peralihan Aceh (KPA) Aceh Timur mengecam keras tindakan Holding PTPN dan Dirut PalmCo, Jatmiko, yang dianggap melecehkan surat rekomendasi Gubernur Aceh dan DPRA soal pengisian jabatan di manajemen PTPN IV Regional 6.
Muntasir Age, tokoh KPA Aceh Timur, menyampaikan kecaman tersebut, menyusul penunjukan Dirut PalmCo terhadap pengganti Syahriadi Siregar sebagai Region Head PTPN IV Regional 6 tanpa memperhatikan rekomendasi dari pimpinan daerah.
Gubernur Aceh bersama DPRA sebelumnya telah merekomendasikan agar jabatan Region Head PTPN IV Regional 6 diisi oleh putra daerah Aceh, namun rekomendasi ini diabaikan oleh Dirut PalmCo.
“Setelah mencopot Syahriadi Siregar, justru Dirut PalmCo tetap menunjuk orang luar Aceh tanpa mempertimbangkan aspirasi masyarakat dan rekomendasi resmi dari Gubernur Aceh. Ini bentuk pelecehan terhadap marwah rakyat Aceh,” kata Muntasir Age, Kamis 10 Juli 25.
Menurutnya, tindakan PalmCo dinilai mencederai semangat otonomi dan partisipasi daerah dalam pengelolaan sumber daya dan posisi strategis di Aceh.
“Gubernur adalah pimpinan kami. Ketika rekomendasi beliau diabaikan, berarti PTPN telah menginjak-injak harga diri dan martabat rakyat Aceh,” imbuh Age.
Ia juga mengingatkan bahwa rekomendasi Gubernur Aceh dan Ketua DPRA secara jelas meminta posisi Region Head diisi oleh tokoh lokal yang memahami karakter sosial, budaya, dan dinamika wilayah kerja PTPN IV Regional 6, namun rekomendasi ini diabaikan begitu saja oleh manajemen Holding.
“Pergantian Region Head ini tidak sesuai dengan aspirasi dan rekomendasi Mualem (Muzakir Manaf), selaku tokoh dan pimpinan kami di Aceh. Kalau ini terus dibiarkan, maka kami siap turun ke jalan,” jelas Age.
Pihaknya, sebut Age, bersama elemen sipil lainnya akan menggalang konsolidasi untuk menggelar aksi besar-besaran di kantor direksi PTPN IV Regional 6 di Kota Langsa sebagai bentuk protes keras terhadap kebijakan yang dianggap mengabaikan kepentingan daerah.
“Kami akan datang dengan massa yang besar. Ini bukan hanya soal jabatan, tapi soal penghargaan terhadap harga diri rakyat Aceh,” pungkas Age.