Jakarta | Anggota Komisi VII DPR Aceh malukukan Kunjungan Kerja (Kungker) dengan Manteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Teuku Rifky Harsyah, di ruangan kerjanya di Jakarta pada Juma, 13 Juni 2025.
Pertemuan ini berlangsung hangat dan khidmat serta membahas upaya penguatan kemandirian ekonomi santri melalui program santripreneur berbasis kearifan lokal.
Rombongan dipimpin Wakil Ketua Komisi VII DPR Aceh, Romi Syah Putra, didampingi Sekretaris Komisi Yahdi Hasan, sejumlah anggota Komisi VII termasuk M Yusuf Pang Ucok, perwakilan Dinas Pendidikan Dayah Aceh, termasuk kepala Bidang Pemberdayaan Santri, Irwan.
Dalam pertemuan itu, Komisi VII DPR Aceh menyampaikan pentingnya membangun ekosistem kewirausahaan di lingkungan pesantren sebagai bagian dari penguatan ekonomi berbasis komunitas lokas.
“Kami hadir untuk memperjuangkan lahirnya santri dan santriwati yang kreatif, mandiri dan mampu menciptakan peluang ekonomi di tengah masyarakat”, ujar Romi.
Sementara Menteri Ekraf, Teuku Rifky Harsyah menyampaikan apresiasi atas inisiatif DPRA yang proaktif dalam mendorong kemandirian ekonomi pesantren di Aceh.
Ia juga menyambut baik semangat kaloborasi ini, dan berharap upaya tersebut dapat segera diwujudkan dalam kebijakan daerah yang kongkrit.
“Kami sangat menghargai semangat Komisi VII DPRA dalam membangun kemandirian ekonomi pondok pesantren. Ia sejalan dengan misi Nasional dalam memperkuat ekonomi kreatif berhadir komunitas”, ujar Rifky.
Dalam kesempatan itu, Rifky menyapaikan harapannya kepada pemerintah Aceh untuk segera membentuk dinas Ekonomi Kreatif baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten kota.
“Dari 38 provinsi idonesia, sudah 11 mengusulkan pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif termasuk Aceh. Dari 23/Kabupaten Kora di Aceh, 15 diantaranya juga telah melakukan komunikasi awal terkait pembentukan dinas tersebut”, ungkap Romi, mengutip Teuku Rifky Harsyah.
Menkraf juga menitip salam kepada Gubernur Aceh dan Ketua DPRA, serta mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memperkuat infrastruktur kebijakan ekonomi kreatif di Aceh.