ACEH TIMUR | Puluhan pemuda di Aceh Timur menggelar malam renungan dan doa bersama di depan gerbang masuk Polres Aceh Timur pada Minggu malam, 31 Agustus 2025.
Kegiatan ini dilakukan untuk menyuarakan keresahan dan mengungkapkan rasa duka atas tragedi yang terjadi di beberapa kota di Indonesia, terutama yang menyebabkan korban jiwa.
Dalam kegiatan tersebut, para pemuda menyampaikan curhatan dan pesan moral, serta menuntut keadilan bagi korban ketidakadilan.
Radja Abdurrazi, salah satu peserta, mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas tragedi yang terjadi dan menegaskan bahwa nyawa manusia adalah suci dan tidak boleh dirampas dengan cara-cara tidak berprikemanusiaan.
Sementara Reza Nuarif salah satu ahlul bait dalam kegiatan tersebut, juga menyampaikan pendapat dan pesan moral dalam aksi tersebut.
Ia menuturkan bahwa tragedi yang terjadi harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama para pejabat negara, agar tidak semena-mena dalam mengambil sikap dan bertutur kata yang bisa memantik kecamuk dari rakyat.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kapolres Aceh Timur dan jajarannya. Darwin Eng, salah satu peserta, juga menyuarakan keresahan atas apa yang sedang berlaku saat ini dan memperingatkan agar para pemangku kepentingan untuk berhati-hati dalam mengelola negara yang telah diamanahkan rakyat.
“Jangan sampai rakyat bergerak jika para wakilnya tidak mengemban amanah seperti keinginan rakyat,” tegas Darwin Eng.
Kegiatan ini menjadi ajang bagi para pemuda untuk menyuarakan aspirasi dan menuntut keadilan bagi korban ketidakadilan.