Lhokseumawe | Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia, Harry Laksamana, mengatakan bahwa kemampuan menampung pasien gangguan jiwa hanya 20 orang.
“Kemampuan kita untuk menampung atau merawat pasien ODGJ 20 orang,” kata Harry, Rabu, 6 November 2024.
Hingga 3 November 2024, yang dirawat di Unit Perawatan Intensif Psikiatri (UIPI) RSUD Cut Mutia hanya sebanyak 10 orang.
Harry menerangkan, selain yang dirawat, kunjungan pasien dengan gangguan jiwa ke Poliklinik RSUD Cut Meutia dalam lima hari kerja terakhir berkisar 20 hingga 25 orang.
Ia berujar, penanganan yang dilakukan kepada pasien kunjungan tersebut diberikan terapi medikamentosa (obat-obatan) dan konsultasi sebelum pasien dikembalikan ke keluarga.
“Jadi mereka hanya diberikan obat dan konsultasi sebelum dikembalikan ke masyarakat dan menjalani proses pengobatan rawat jalan,” terangnya.
Lebih lanjut, Harry menyebutkan, saat ini RSUD Cut Meutia telah memiliki dokter ahli kejiwaan yakni dr. Juniarti dan dr. Afrina Zulaikha. Sedangkan kendala yang dihadapi hanya infrastruktur ruangan baik poliklinik dan ruang rawat inap.
“Masih banyak yang harus dibenahi, baik dari segi privasi konsultasi dokter pasien untuk poliklinik, maupun standarisasi WHO bagi pasien yang dirawat ,” pungkasnya.