Oleh : Yuswanda alias Pang Wanda, Panglima Sagoe Julok Cut, Daerah 2 Simpang Ulim, Wilayah Peureulak.
Habis manis sepah dibuang, itulah kata pepatah yang pantas di sandangkan untuk mu “Sang Pengkhianat” yang telah menghancurkan dan memporak-porandakan Partai yang kita cintai ini.
Dulu, dengan partai inilah kau mendapatkan kenikmatan yang belum kau rasakan, dengan partai inilah namamu dikenal hingga di penghujung negeri, dengan partai ini pula kekuasaan dan kekayaan ditangan mu kau dapatkan.
Tapi sayang, kau bagaikan kacang lupa akan kulitnya. Kau campakan partai yang telah membesarkan namamu, kau hinakan partai ini demi kepentinganmu sekarang. Kau lupakan kami dan rakyat yang telah berjuang agar namamu harum sepanjang masa.
Dulu, kau lebelkan orang lain sebagai penghianat bangsa karena berbeda pandangan dengan mu, dulu kau ucapkan mereka sebagai penghianat karena tidak membantumu, kau kucilkan dan hinakan mereka karena tidak memilihmu.
Kini, ternyata kau lah “Sang Pengkhianat” yang sebenarnya. Kau lupakan partai yang lahir dari perjuangan orang tua kita, partai yang lahir dari darah teman-teman kita tempo dulu.
Partai yang lahir dari siksaan dan penderitaan darah rakyat kita, kau lupakan semua jasa-jasa mereka, kau lupakan mereka yang telah membesarkan namamu, kau hancur leburkan semua demi keinginan pribadi dan kelompokmu.
Sekarang, alam pun telah memperlihatkan sosokmu yang sebenarnya. Sosok yang selama ini dikenal akan berjuang hingga akhir hayat bersama partai yang kita cintai ini, ternyata semua itu hanya dusta pengkhianatan belaka.
Insya Allah, kami yakin dengan pertolongan Allah, dengan niat yang tulus, bersama rakyat dan petuah tanah kelahirkan kita ini, Allah akan memberikan kekuatan bagi kami, Allah akan memberikan kemenangan ini bersama rakyat dan kita semua. Kami akan terus berjuang hingga kekuatan terakhir, kami akan terus berjuang hingga nafas terakhir, demi rakyat dan tanah kelahiran kita ini.
Selamat jalan kawan, selamat tinggal, Insya Allah perjuangan ini akan tetap kami lanjutkan walaupun begitu pedihnya pengkhianatan yang kau berikan kepada kami yang masih setia menjaga partai, perjuangan, dan rakyat kita.
Semoga kau sadar atas pengkhiatan ini, semoga kau sadar atas penghancuran ini, sebagai teman dan sahabat seperjuangan, kami tetap setia menunggu dan menerima mu walaupun kau telah ternoda dengan darah dan najis yang begitu hina.
Tulisan ini, sepenuhnya hak dan tanggung jawab si penulis.