Hari Kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus adalah momen penting bagi bangsa Indonesia. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apa yang sebenarnya harus dirayakan pada hari bersejarah ini?
Kita harus jujur pada diri sendiri, kondisi bangsa saat ini jauh dari kata ideal. Ekonomi Indonesia masih carut-marut, dengan harga-harga yang terus naik dan nilai uang yang semakin tidak berguna. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar yang dihadapi oleh banyak orang. Negara seakan tidak hadir ketika kita membutuhkan bantuan dalam mencari kerja, namun hadir dengan tangan besi ketika harus memajaki rakyatnya.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan Indonesia masih berada di angka 9,36% pada tahun 2023. Artinya, masih ada jutaan orang hidup dalam kondisi yang jauh dari layak. Banyak masyarakat masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Pendidikan yang belum merata juga menjadi masalah besar. Banyak anak-anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan karena alasan ekonomi, sehingga mereka terjebak dalam siklus kemiskinan.
Selain itu, pengangguran dan setengah pengangguran juga merupakan penyebab utama kemiskinan. Ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan atau hanya bekerja paruh waktu dengan penghasilan yang tidak mencukupi, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. Data BPS menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi, terutama di kalangan pemuda.
Ketimpangan ekonomi juga menjadi masalah serius. Ketika kekayaan hanya terkonsentrasi pada segelintir orang, sebagian besar populasi tidak mendapatkan bagian yang adil dari pertumbuhan ekonomi. Hal ini menyebabkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin lebar.
Pendidikan di daerah terpencil juga menjadi tantangan besar. Banyak sekolah yang kekurangan guru berkualitas, infrastruktur yang memadai, dan fasilitas pendukung lainnya. Kurikulum Merdeka yang diimplementasikan saat ini juga belum sepenuhnya merata diterapkan di semua daerah, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Hari Kemerdekaan seharusnya menjadi momentum bagi kita untuk merefleksikan diri dan memikirkan bagaimana kita dapat membangun bangsa yang lebih baik. Kita harus mempertanyakan apa yang sebenarnya harus dirayakan pada hari ini. Apakah kita hanya merayakan masa lalu, ataukah kita juga harus memikirkan masa depan bangsa?
Kita harus memiliki keberanian untuk mengkritik kebijakan yang tidak adil dan memperjuangkan hak-hak rakyat. Kita harus memiliki kesadaran untuk membangun bangsa yang lebih baik, dengan ekonomi yang kuat, pendidikan yang berkualitas, dan keadilan sosial yang merata.
Mari kita jadikan Hari Kemerdekaan sebagai kesempatan untuk mempertebal semangat patriotisme dan nasionalisme, serta memikirkan bagaimana kita dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa serta mengkritik tajam dan keras atas kebijakan dan keputusan yang merugikan rakyat!