Jakarta | Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengatakan, kenaikan pangkat mantan anak buah Ferdy Sambo tidak menyalahi aturan. Namun keputusan untuk menaikkan pangkat mereka memantik pertanyaan etis, pantas atau tidak.
“Keputusan ini menjadikan sejumlah pertanyaan di publik, bagaimana bisa anggota Polri yang pernah terlibat kasus, terlebih lagi kasus pembunuhan (naik pangkat),” sebut Bambang, dikutip dari inilah, Rabu 11 Desember 2024.
Enam perwira kepolisian itu yakni, Kombes Budhi Herdi Susianto, mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan, yang dipromosikan sebagai Karowatpers SDM Polri. Jabatan itu setingkat bintang satu atau brigadir jenderal (brigjen).
Selain itu, Chuck Putranto juga naik pangkat menjadi AKBP sebagai perwira menengah Polda Metro Jaya. Hal yang sama juga dialami AKBP Handik Zusen, Kombes Murbani Budi Pitono, Kombes Susanto dan Kombes Denny Setia Nugraha Nasution.
Bambang justru mempertanyakan urgensi kepolisian menaikkan pangkat mereka, lantaran kepolisian tidak kekurangan personil dengan rekam jejak karier yang lebih baik dan layak mendapatkan promosi sebagai bentuk penghargaan.
Kenaikan pangkat ini, ujar Bambang, mencederai rasa keadilan masyarakat umum dan mendegradasi semangat personel yang memiliki integritas.
Pemberian jabatan dan promosi kepada personil yang bermasalah itu juga mengonfirmasi impunitas di tubuh Polri.
“Masyarakat bisa menilai dengan ukuran etik dan moralnya sendiri,” imbuhnya.
Sebelumnya Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menerangkan pemberian promosi jabatan terhadap enam periwa Polri diputuskan oleh Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Promosi jabatan itu sesuai hasil evaluasi terhadap anggota yang berkelakuan baik.
Demikian juga dengan anggota yang berkelakuan buruk akan mendapat hukuman. Menurutnya, keenam perwira itu menjalani hukuman atas kesalahan mereka.
“Tentunya itu kebijakan pimpinan dalam memberikan reward (penghargaan) maupun punishment (hukuman) berdasarkan rapat Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi,” pungkas Sandi, Senin lalu.