Aceh Timur | Aksi pencurian terjadi di Gedung Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur yang baru saja dibangun. Gedung yang terletak di pusat pemerintahan tersebut menjadi sasaran maling yang menggasak berbagai barang berharga.
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, mengungkapkan bahwa kerugian akibat pencurian tersebut diperkirakan mencapai Rp 200 juta.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menangkap pelaku pencurian,” ujarnya.
Pencurian tersebut diperkirakan terjadi dalam dua bulan terakhir setelah pihak keamanan jaga malam tidak beroperasi lagi. Maling berhasil menggasak berbagai barang seperti pintu, kabel, dan instalasi lift.
“Gedung ini belum difungsikan secara resmi dan sudah menjadi sasaran pencurian. Ini sangat memprihatinkan dan kami akan melakukan evaluasi terhadap sistem keamanan di gedung ini,” tambah Al-Farlaky.
Gedung Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur tersebut dibangun dengan anggaran yang besar dan diharapkan dapat menjadi pusat pemerintahan yang efektif dan efisien. Namun, kejadian pencurian ini menimbulkan pertanyaan tentang keamanan dan pengelolaan aset negara.
Pemkab Aceh Timur akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut kasus pencurian ini dan menangkap pelaku. Selain itu, pemkab juga akan melakukan perbaikan dan pengamanan gedung untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.