Aceh Timur | Majelis Daerah – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD-KAHMI) Aceh Timur mengapresiasi langkah Bupati setempat yang peduli terhadap situs kerajaan Islam di Peureulak.
Pihak KAHMI menilai Bupati Al-Farlaky gencar mempromosikan situs sejarah peradaban Islam pertama di Asia Tenggara di Peureulak, Aceh Timur, dan bahkan menawarkan hadiah Rp100 juta bagi yang menemukan Kitab Idharul Haq.
“KAHMI tentu sangat mengapresiasi langkah positif Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky, yang meminta dukungan ke Kementerian untuk memugar situs sejarah Islam,” kata Mahyuddin melalui Press reales yang diterima BisaApa.co.id pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Mahyuddin menjelaskan, bahwa sejarah dan peradaban Islam perlu terus dilestarikan agar situs kerajaan Islam tertua di nusantara ini mendapatkan predikat yang layak, serta menghargai jasa para pendahulu yang membentuk pondasi negeri dengan aqidah dan syiar Islam.
“Maka sejarah yang besar ini wajib kita jaga,” tegas Mahyuddin Kubar.
KAHMI Aceh Timur berharap pemerintah pusat merespons positif proposal Bupati Al-Farlaky untuk mempromosikan situs sejarah Islam di Peureulak.
Pemugaran dan pelestarian Kompleks Makam Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah di Peureulak, Aceh Timur, membutuhkan anggaran besar karena situs ini sangat penting sebagai warisan sejarah Islam di Asia Tenggara.
“Karena ini menyangkut sejarah kebesaran dan peradaban Islam yang ada di daerah kita, tentu masyarakat sangat berharap agar komplek ini dipugar sebagai situs sejarah peradaban Islam. Untuk itu MD KAHMI Aceh Timur turut meminta kepada Kementerian terkait agar menaruh perhatian besar kepada komplek makam Sultan yang ada di Peureulak ini,” harap Mahyuddin.
Sebelumnya, Bupati Al-Farlaky menyampaikan pentingnya pemugaran dan pelestarian situs sejarah Islam di hadapan ribuan jamaah pada peringatan 1 Muharram 1447 H dan Haul Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah ke-1223 H di Aceh Timur pada Kamis (10/7/2025).
Pada peringatan tersebut, Al-Farlaky menggagas beberapa program penting, termasuk pembuatan film dokumenter sejarah, pemugaran situs dan kompleks makam Sultan, serta pencarian Kitab Idharul Haq yang dianggap sangat urgen untuk memahami sejarah Kerajaan Islam Peureulak.
Menurutnya, Kitab Idharul Haq Fi Mamlakatil adalah dokumen tertua karangan Abu Ishak Al-Makarani Sulaiman Al-Pasy yang memuat sejarah Kerajaan Islam Peureulak, namun kitab ini masih belum ditemukan.