Aceh Timur | Pemerintah Kabupaten Aceh Timur menggelar peringatan Hari Asyura di Masjid Agung Darussalihin Idi pada Selasa, 8 Juli 2025, dalam rangka memperingati 10 Muharram 1447 H.
Ustaz Masrul Aidi, Lc., putra ulama kharismatik Aceh Abu Madinah dari Aceh Besar, menyampaikan tausiah dalam peringatan Hari Asyura di Masjid Agung Darussalihin Idi, yang dihadiri unsur Forkopimda, pimpinan perangkat daerah, tokoh agama, dan masyarakat. Acara berlangsung khidmat.
Dalam sambutannya, Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky, menekankan bahwa peringatan Asyura bukan hanya seremonial, tetapi juga menjadi momentum penting untuk merefleksikan sejarah dan memperkuat pendidikan nilai dalam keluarga.
“Di hari Asyura, kita mengenang berbagai peristiwa penting dari sejarah para nabi. Mulai dari Nabi Nuh yang diselamatkan dari banjir besar, Nabi Musa dari kejaran Firaun, hingga ujian yang dialami Rasulullah SAW dan para sahabatnya,” kata Bupati dalam sambutannya.
Al-Farlaky mengajak masyarakat Aceh Timur untuk menjadikan sejarah Islam sebagai landasan dalam membangun generasi, terutama dalam menghadapi tantangan zaman digital yang kompleks saat ini.
“Setiap momentum hari besar Islam seperti Asyura harus menjadi ruang pendidikan keluarga. Bukan hanya untuk diri kita, tapi juga untuk anak-anak dan istri di rumah,” ucapnya.
Menurutnya, saat dunia luar terus mengkaji sejarah Islam, ironisnya sebagian umat Islam sendiri masih jauh dari pemahaman yang mendalam tentang sejarah dan nilai-nilai keislaman.
“Orang-orang di luar Islam terus belajar tentang kita, mencari celah dan kelemahan. Sementara kita, belum tentu tahu sejarah umat Islam itu sendiri,” tambahnya.
Bupati berharap peringatan Asyura ini dapat menjadi titik tolak memperkuat identitas, iman, dan persatuan umat Islam, khususnya di Aceh Timur.
Ustaz Masrul Aidi mengulas makna Hari Asyura sebagai momen spiritual dan reflektif untuk membangun kembali peradaban Islam, menekankan pentingnya introspeksi dan pembaharuan diri dalam meningkatkan keimanan dan amal saleh.
“Asyura bukan sekadar peringatan simbolik. Ini momen kebangkitan spiritual dan sosial. Mari kita mulai dari rumah tangga dengan meneladani keteladanan Rasulullah,” ujarnya di hadapan jamaah yang hadir.
Ia juga mengingatkan bahwa sejarah Asyura telah melintasi zaman, mulai dari era Nabi Musa, hingga perjuangan Nabi Muhammad SAW dan keturunannya, sebagai contoh keteguhan dalam menghadapi kezaliman dan membela kebenaran.
Acara turut dihadiri oleh Plt. Sekda Aceh Timur, para Asisten Setda, Kepala OPD, para camat, mukim, serta perwakilan geuchik dari berbagai gampong di Kabupaten Aceh Timur.