• Terbaru
Ketahanan atau Pengamanan? Dinamika Proyek Strategis dan Spirit MOU Helsinki di Aceh

Ketahanan atau Pengamanan? Dinamika Proyek Strategis dan Spirit MOU Helsinki di Aceh

10 Mei 2025
Bupati Aceh Timur Ingatkan Tenaga Non-ASN Segera Isi DRH PPPK Paruh Waktu

Bupati Al-Farlaky Ambil Sikap Tegas Aset di Kota Langsa Akan Ditarik

19 Oktober 2025
Berbagi Kasih, Pang Ucok Santuni Puluhan Anak Yatim-Piatu di Abeuk Geulanteu Madat

Berbagi Kasih, Pang Ucok Santuni Puluhan Anak Yatim-Piatu di Abeuk Geulanteu Madat

18 Oktober 2025
OJK Cabut Izin BPRS Gayo, LPS Siapkan Rp25,96 Miliar Untuk Pembayaran Dana Nasabah

OJK Cabut Izin BPRS Gayo, LPS Siapkan Rp25,96 Miliar Untuk Pembayaran Dana Nasabah

17 Oktober 2025
Gedung Baru Pemkab Aceh Timur Digasak Maling, Kerugian Capai Rp 200 Juta

Gedung Baru Pemkab Aceh Timur Digasak Maling, Kerugian Capai Rp 200 Juta

16 Oktober 2025
Bupati Aceh Timur Diminta Bersihkan Pejabat Kaki Tangan Rezim Lama

Bupati Aceh Timur Diminta Bersihkan Pejabat Kaki Tangan Rezim Lama

16 Oktober 2025
PSSI Pecat Patrick Kluivert sebagai Pelatih Timnas Indonesia

PSSI Pecat Patrick Kluivert sebagai Pelatih Timnas Indonesia

16 Oktober 2025
Pemkab Aceh Timur Luncurkan Program Penanaman Padi Gogo Terintegrasi PSR

Pemkab Aceh Timur Luncurkan Program Penanaman Padi Gogo Terintegrasi PSR

15 Oktober 2025
Pemkab Aceh Timur Mengelar Maulid, Bupati Tekankan Pentingnya Refleksi Jiwa

Pemkab Aceh Timur Mengelar Maulid, Bupati Tekankan Pentingnya Refleksi Jiwa

14 Oktober 2025
Gubernur Aceh Promosikan Peluang Investasi Strategis di Forum ASEAN-Tiongkok

Gubernur Aceh Promosikan Peluang Investasi Strategis di Forum ASEAN-Tiongkok

14 Oktober 2025
Bupati Aceh Timur Ingatkan Tenaga Non-ASN Segera Isi DRH PPPK Paruh Waktu

Bupati Al-Farlaky Tekankan Percepatan Penyusunan Dokumen Jakstrada Air Minum Aceh Timur 2025–2029

13 Oktober 2025
Tersangka Pembunuhan Bustamam di Aceh Timur Jalani Rekonstruksi, Terungkap Motif dan Kronologi Kejadian

Tersangka Pembunuhan Bustamam di Aceh Timur Jalani Rekonstruksi, Terungkap Motif dan Kronologi Kejadian

13 Oktober 2025
Pertemuan Akbar PA dan KPA Se-Aceh di Aceh Timur Sukses Digelar

Pertemuan Akbar PA dan KPA Se-Aceh di Aceh Timur Sukses Digelar

13 Oktober 2025
Berita Online, BisaBaca
  • BERANDA
  • RAGAM
  • OPINI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
  • GAYA HIDUP
  • WISATA
  • FOTO
Tidak Ada Hasi
Lihat Semua Hasil
  • BERANDA
  • RAGAM
  • OPINI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
  • GAYA HIDUP
  • WISATA
  • FOTO
Tidak Ada Hasi
Lihat Semua Hasil
Berita Online, BisaBaca

Ketahanan atau Pengamanan? Dinamika Proyek Strategis dan Spirit MOU Helsinki di Aceh

Redaksi Penulis Redaksi
Sabtu, 05/10/2025 | 00:34 WIB
Ketahanan atau Pengamanan? Dinamika Proyek Strategis dan Spirit MOU Helsinki di Aceh

Pemerhati Politik Aceh, Sofyan, S.sos. (Foto: for BisaApa.co.id).

Bagi ke WhatsAppBagi Ke Twitter

Oleh: Sofyan, S.Sos (Pemerhati Politik Aceh).

 

Paska MOU Helsinki 2005, Aceh menapaki jalan damai yang diharapkan membawa stabilitas politik, keadilan sosial, dan pembangunan yang inklusif. Namun, dalam praktiknya muncul berbagai dinamika yang menimbulkan pertanyaan atas konsistensi negara terhadap semangat kesepakatan tersebut.

Salah satu isu terkini adalah implementasi proyek strategis nasional (PSN) di wilayah barat selatan Aceh, yang dinarasikan sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan nasional, terutama di bidang pangan dan infrastruktur.

Pertanyaannya, apakah proyek ini benar-benar dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, atau justru merupakan bentuk “soft militarization“, upaya negara mengendalikan wilayah-wilayah strategis secara halus lewat pendekatan sipil?

Mengutip Samuel Huntington dalam “Political Order in Changing Societies“, ia membahas hubungan antara institusi militer, stabilitas politik, dan pembangunan nasional, termasuk bagaimana negara menggunakan militer secara langsung atau tidak langsung untuk mengatur masyarakat.

4 Faktor Pengaruh Dalam Teori Penggalangan Militer

Dalam kajian strategi dan keamanan, penggalangan militer tidak selalu dilakukan secara eksplisit lewat pengerahan pasukan atau operasi militer. Sebaliknya, pendekatan lunak melalui program pembangunan kerap digunakan untuk membangun legitimasi negara dan mengendalikan wilayah yang secara politik dianggap “rawan”.

Ada empat faktor utama yang biasanya mempengaruhi pola ini, yaitu:

  • Politik: Dominasi pengambilan kebijakan dari pusat, tanpa pelibatan partisipasi lokal yang bermakna, menciptakan kesan eksklusi dan memperlemah legitimasi negara di mata masyarakat lokal. Di Aceh, praktik ini mengingatkan kembali pada sentralisme Orde Baru yang memicu konflik.
  • Ekonomi: Proyek-proyek ketahanan pangan dan infrastruktur tidak netral secara politik. Penempatan proyek di wilayah tertentu dapat menjadi instrumen kontrol teritorial dan loyalitas, sekaligus cara untuk memperkuat kehadiran negara.
  • Sosial: Ketimpangan distribusi proyek strategis menimbulkan keresahan publik, yang menandakan adanya ketegangan sosial-politik yang belum selesai meski konflik bersenjata telah usai.
  • Teknologi: Pemanfaatan teknologi logistik dan pertahanan (seperti pembangunan gudang pangan, pelabuhan, atau jalur distribusi) dapat dimaknai sebagai upaya memperkuat posisi negara secara fisik dan simbolik atas wilayah yang historisnya kritis.

Momentum Ketahanan atau Ketidakstabilan Negara?

Narasi “ketahanan pangan nasional” terdengar positif dan progresif. Namun dalam konteks Aceh, perlu diselami lebih dalam: apakah narasi ini sekadar pembungkus bagi proyek kontrol politik terselubung? Ketika penempatan proyek dilakukan tanpa transparansi, partisipasi lokal, atau penyesuaian dengan kerangka otonomi khusus dan MOU Helsinki, maka wajar jika muncul dugaan bahwa negara sedang mencoba mengamankan wilayah secara pre-emptive melalui infrastruktur sipil.

Konsep soft militarization menjelaskan fenomena ini: yakni penggunaan program pembangunan untuk tujuan stabilitas politik dan kontrol keamanan. Di banyak negara pasca-konflik, strategi ini digunakan untuk mencegah kebangkitan gerakan separatisme dengan cara memperkuat kehadiran negara lewat “wajah sipil”.

Kenapa Wilayah Barat Selatan?

Penunjukan wilayah barat selatan Aceh sebagai lokasi proyek strategis nasional bukanlah keputusan teknis semata. Ada pertimbangan geostrategis yang mungkin melandasi keputusan ini:

Pertama, aksesibilitas dan kontrol logistik: Wilayah ini secara geografis lebih mudah dikelola dan tidak terlalu “terpolitisasi”.

Kedua, minim resistensi sosial: Berbeda dengan wilayah Pase atau Aceh Tengah, barat selatan relatif tenang secara politik.

Ketiga, strategi pinggiran: Menghindari pusat-pusat kekuatan simbolik perlawanan Aceh seperti Lhokseumawe atau Pidie, bisa jadi merupakan cara negara untuk menghindari resistensi budaya-politik.

Namun justru di sinilah muncul pertanyaan mendasar: mengapa tidak menempatkan proyek di wilayah yang lebih relevan secara historis dan budaya? Apakah ini bentuk ketakutan negara terhadap potensi perlawanan, atau upaya peminggiran politik terhadap wilayah yang dulu menjadi basis utama perjuangan Aceh?

Tender sudah dimenangkan, dimana peran Mou Helsinki?

Mou Helsinki adalah fondasi moral dan politik dari perdamaian Aceh. Salah satu prinsip utamanya adalah partisipasi politik, penghormatan terhadap otonomi lokal, dan penguatan kepercayaan antara negara dan rakyat Aceh. Ketika proyek strategis ditetapkan tanpa konsultasi dengan aktor-aktor lokal atau lembaga representatif Aceh, maka ini bukan sekadar masalah prosedural, melainkan pelanggaran terhadap semangat perjanjian damai.

Lebih dari itu, proses yang tidak transparan ini bisa menimbulkan distrust atau ketidakpercayaan masyarakat terhadap komitmen negara dalam menjaga perdamaian. Tender yang sudah dimenangkan bukan menjadi akhir proses, melainkan bisa menjadi awal dari resistensi baru jika rakyat merasa dimarginalkan dari proses kebijakan yang menyangkut masa depan mereka.

Kesimpulan

Isu proyek strategis di Aceh barat selatan tidak dapat dilihat sekadar dari kacamata teknokratik atau sektoral. Ini adalah soal keadilan dalam proses pembuatan kebijakan, soal penghormatan terhadap sejarah konflik, dan soal keberlanjutan perdamaian. Ketika negara gagal menjalankan prinsip transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas – terlebih dalam konteks pasca-konflik – maka keresahan publik bukanlah bentuk pembangkangan, tetapi ekspresi kekecewaan dan ketidakpercayaan yang beralasan.

Jika negara ingin memperkuat ketahanan nasional, maka fondasinya bukan hanya infrastruktur atau teknologi, tetapi kepercayaan publik yang dibangun melalui proses yang adil, inklusif, dan menghormati komitmen damai. Tanpa itu, pembangunan sebesar apa pun akan selalu dibayang-bayangi oleh pertanyaan: siapa yang diuntungkan, dan untuk kepentingan siapa?

Adapun perusahaan pemenang tender di masing-masing lokasi adalah:PT Performa Trans Utama (Pidie), PT Kartika Bhaita ( Nagan Raya), PT Rezeki Selaras Mandiri (Aceh Tengah), dan PT Teguh Karya Sejati ( Aceh Singkil).

Rencana pembangunan empat YTP itu akan dilakukan dibawah komando Kodam Iskandar Muda, dengan lokasi tersebar di Pidie, Nagan Raya, Aceh Tengah, dan Aceh Singkil.

 

Tulisan ini sepenuhnya hak dan tanggung jawab si penulis !

MengirimMenciak

Baca Juga

Ringkasan Manipol Kerakyatan
Opini

Ringkasan Manipol Kerakyatan

5 Juli 2025
Mualem yang Tidak Menunduk
Opini

Mualem yang Tidak Menunduk

24 Juni 2025
Kejari Aceh Timur Diminta Bongkar Praktik Korupsi di PT Beurata Maju Sejak 2014
Opini

Kejari Aceh Timur Diminta Bongkar Praktik Korupsi di PT Beurata Maju Sejak 2014

25 Mei 2025
Pelayanan Haji 2025 Semakin Prima
Opini

Pelayanan Haji 2025 Semakin Prima

12 Mei 2025
Menghadapi Masa Depan yang Tidak Pasti: Tantangan Perubahan Iklim di Aceh Singkil
Opini

Menghadapi Masa Depan yang Tidak Pasti: Tantangan Perubahan Iklim di Aceh Singkil

28 Januari 2025
Menata Masa Depan Aceh Singkil Melalui Revisi RTRW yang Berkeadilan dan Berkelanjutan
Opini

Menata Masa Depan Aceh Singkil Melalui Revisi RTRW yang Berkeadilan dan Berkelanjutan

30 Desember 2024
  • “Sang Pengkhianat”

    “Sang Pengkhianat”

    0 Membagi
    Bagikan 0 Menciak 0
  • Oknum Ketua PPS di Simpang Ulim Diduga Arahkan Anggotanya Pilih Paslon Tole untuk Bupati Aceh Timur

    0 Membagi
    Bagikan 0 Menciak 0
  • Tragedi Hari Kemerdekaan: Bocah 10 Tahun Tewas Tersengat Listrik di Aceh Timur

    0 Membagi
    Bagikan 0 Menciak 0
  • Bantah Jubir SAH, Muntasir Age Angkat Bicara

    0 Membagi
    Bagikan 0 Menciak 0
  • Korupsi Menghantui Aceh Timur, Mantan Bupati Rocky Dipanggil Kejari, ini Kasusnya!

    0 Membagi
    Bagikan 0 Menciak 0

Berita Lainnya

Bupati Aceh Timur Ingatkan Tenaga Non-ASN Segera Isi DRH PPPK Paruh Waktu

Bupati Al-Farlaky Ambil Sikap Tegas Aset di Kota Langsa Akan Ditarik

Penulis Redaksi
19 Oktober 2025

Aceh Timur | Pemerintah Kabupaten Aceh Timur menegaskan akan mengambil kembali aset milik daerah yang berada di wilayah Kota Langsa,...

Berbagi Kasih, Pang Ucok Santuni Puluhan Anak Yatim-Piatu di Abeuk Geulanteu Madat

Berbagi Kasih, Pang Ucok Santuni Puluhan Anak Yatim-Piatu di Abeuk Geulanteu Madat

Penulis Redaksi
18 Oktober 2025

Aceh Timur | Anggota DPR Aceh, M Yusuf Pang Ucok SH, menyantuni puluhan anak yatim piatu di Kecamatan Madat, Aceh...

OJK Cabut Izin BPRS Gayo, LPS Siapkan Rp25,96 Miliar Untuk Pembayaran Dana Nasabah

OJK Cabut Izin BPRS Gayo, LPS Siapkan Rp25,96 Miliar Untuk Pembayaran Dana Nasabah

Penulis Redaksi
17 Oktober 2025

Banda Aceh | Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menetapkan Simpanan Layak Bayar (SLB) sebesar Rp25,96 miliar untuk pembayaran dana nasabah...

Gedung Baru Pemkab Aceh Timur Digasak Maling, Kerugian Capai Rp 200 Juta

Gedung Baru Pemkab Aceh Timur Digasak Maling, Kerugian Capai Rp 200 Juta

Penulis Redaksi
16 Oktober 2025

Aceh Timur | Aksi pencurian terjadi di Gedung Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur yang baru saja dibangun. Gedung yang terletak di...

Berita Online, BisaBaca

Copyright © 2023. PT. Bisa Apa Media, All rights reserved.

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami

  • Masuk
Tidak Ada Hasi
Lihat Semua Hasil
  • BERANDA
  • RAGAM
  • OPINI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
  • GAYA HIDUP
  • WISATA
  • FOTO

Copyright © 2023. PT. Bisa Apa Media, All rights reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In